Senin, 20 Oktober 2014

Boomingnya batu Idocrase Si lumut Aceh atau giok aceh



Lumut Aceh itulah asal usul dari Batu yang kini sedang booming di pasaran Nusantara. Batu yang berasal dari tanah serambi Mekah ini kini melejit namanya dan sedang heboh-hebohnya di perbincangankan oleh para pecinta batu di tanah air.
Konon kabarnya ada berbagai macam jenis dan nama dari batu idocrase ini. Pemberian namanya di sesuaikan dengan bentuk serat, warna dan motif yg di kandung oleh masing-masing batu tersebut.
namun yg sangat spektakuler harganya adalah Idocrase yg jenis BIO SOLAR. Kabarnya bisa mencapai harga berkisaran Rp.150.000.000,-(berdasarkan dari Isu-isu yg berkembang dikalangan pecinca batu)
tapi bukan hanya bio solar saja yang memiliki harga yang beernilai tinggi. masih banyak jenis2 batu mulia ido crase yang lainnya.

Batu asal Aceh ini juga disebut Giok Aceh menjadi primadona Pecinta Batu / Gems Lover dari berbagai negara. Khususnya Bio Solar, Batu asal Serambi Mekah tersebut bahkan tidak kalah dengan batu-batu giok asal negeri Tirai Bambu, China sehingga harganya kini mampu bertahan.

Ada berbagai jenis Giok Aceh dengan karaktertistik memiliki kekerasan di atas batu rata-rata dan ada pula yang memiliki warna semakin lama semakin hijau. " Giok Aceh yang paling laris adalah jenis karakter hijau yang sama jenisnya dengan Giok China.

Batu Giok Aceh tak kalah hebatnya dengan asal batu Giok yang mendunia asal China. Salah satunya yakni batu giok. Ternyata batu giok asal ‘ neggri antara’ ini memiliki kadar batu mulia yang tinggi. Bahkan bisa disetarakan dengan batu mulia yang bernilai tinggi seperti intan atau permata.

Hal ini diakui langsung oleh pemburu-pemburu batu alam asal Aceh Tengah yang kini berkiprah di Banda Aceh, bahwa batu giok asal Gayo memiliki kadar kekerasan Moh’ s yang sangat tinggi.

“ Batu giok Gayo / Aceh yang sudah di uji kekerasan di laboratorium di Jakarta memiliki kadar kekerasan mencapai 7, 3 Skala Moh’ s, ”

Batu giok yang memiliki kadar kekerasan 7, 2 Skala Moh’ s ini yakni batu giok minyak atau air tebu. diperoleh dari Lumut, Isaq Aceh Tengah. Satu bongkah batu non olahan bisa dijual dengan harga Rp4 juta.

Batu giok terbaik di Aceh Tengah memiliki kualitas nomor dua di dunia, dimana Batu Kelas I, Nilai Keras antara 8 sampai 10, Batu kelas II, Nilai Keras antara 7 samapi 8 dan Batu Kelas III yakni batu kelas ini tergolong jenis batu mulia dan batu mulia tanggung, nilai kerasnya kira-kira 7, sebagian besar terdiri dari asam kersik ( kiezelzuur) , keculai pirus ( tuquois)

Batu giok asal Gayo atau Aceh Tengah khususnya banyak dicari para pemain dan pecinta batu kelas dunia. Bahkan, batu giok asal Gayo pangsa pasarnya sudah sampai ke Singapura dan Jepang.

Jenis bebatuan giok ini, di Aceh Tengah dan Bener Meriah paling banyak terdapat di Isaq, Reket Gaib, Kala Ile, wak, Kalampu, Lumut, bergang, Digul, Serule, Angkup, Toweren, Bintang dan perbatasan Betong.

Batu alam Aceh ini juga kini menjadi incaran warga asing itu diantaranya Kecubung Wulung, Panca Warna Sulaiman, Badar Besi, Yakut, Giok dan Batu Lumut.

Perburuan batu Giok Aceh atau batu hijau di kawasan pegunungan Singgah Mata, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya sejak beberapa bulan terakhir dilaporkan semakin marak di wilayah pedalaman ini.

Dampak pengerukan tanah yang dilakukan pemburu batu yang disebut-sebut semi permata ini telah menyebabkan ratusan hektare lahan hutan lindung yang harusnya dilindungi negara kini telah rusak akibat galian tanah yang dilakukan pemburu batu permata tersebut menggunakan alat berat.

“ Maraknya aktivitas pemburuan batu Giok Aceh atau batu hijau di pegunungan Singgah Mata ini akibat nilai jualnya yang sangat tinggi, karena batu alam ini disebut-sebut jenis semi batu permata, ”

Mengingat lahan yang dikeruk oleh pekerja dan masyarakat ini tidak beraturan dan berlokasi tidak di satu tempat. Melainkan di lokasi yang dianggap terdapat batu hijau atau Batu Giok Aceh guna dilakukan pengerukan dan diambil secara tidak beraturan.
Penggalian bebatuan di kawasan hutan lindung tersebut merupakan aktivitas ilegal alias tak berizin resmi dari Pemkab Nagan Raya. Mengingat setiap adanya aktivitas penambangan hasil alam atau pengerukan tanah melebihi di atas 10 meter maka diwajibkan untuk dilakukan pengurusan izin.


(di kutip dari berbagai sumber)

 

Minggu, 19 Oktober 2014

batu ametrine

Variasi Warna Ametrine  : Ungu, kuning
Kadar Transparasi Ametrine : Transparant, translucant
Kilap Polis Ametrine : Kilap-kaca.
Index Bias Ametrine : 1,544 - 1,553
Kadar Kekerasan ametrine : 7. 
Berat Jenis Ametrine :  2,65.
Formula Kimia Ametrine : (SiO2) Sistem Kristal : Heksagonal
Wilayah Penghasil Ametrine:  Brazil, Rusia, Malagasi, Amerika dll.
Aura Batu Ametrine : Mendatangkan kesegaran, menciterakan keceriaan, merangsang gairah hidup
Relefansi profesi : Praktisi bidang seni hiburan, showbiz, olahraga.
 
Batu Ametrine yang juga dikenal sebagai trystine atau dengan nama dagang sebagai bolivianite, karena sebagian besar ametrine ditambang di Bolivia adalah jenis batu kristal quartz. Ametrine adalah campuran dari amethyst dan citrine dengan zona warna ungu dan warna kuning atau warna oranye. Tentu dengan sendirinya batu ametrien ini termasuk golongan batu kristal kuarsa atau quartz. Hampir semua ametrine di jual di pasaran ditambang dari Bolivia, meskipun di Brazil dan India deposit ametrine juga dapat ditemukan.
Perbedaan warna zona terlihat dalam ametrine adalah karena perbedaan oksidasi besi di dalam kristal. Oksidasi yang berbeda terjadi karena gradien perbedaan suhu di seluruh kristal selama pembentukan ametrine.

Batu ametrine yang dijual dengan harga murah biasanya diragukan keasliannya. Sejak tahun 1994 laboratorium di Rusia telah menemukan cara membuat quartz dengan dua warna dalam satu batu, Batu quartz dua warna tersebut kemudian dieadiasi untuk memperoleh warna mirip ametrine. Batu ini biasanya berwarna kombinasi kuning dan hijau atau ungu tua dan bening. Selain itu batu ametrine buatan juga dapat dibuat dengan memanaskan sebagian dari batu amethyst atau kecubung ungu.

Legenda mengatakan bahwa ametrine pertama kali diperkenalkan ke Eropa oleh hadiah seorang konquistador bernama Don Felipe untuk Ratu Spanyol pada abad ke 17. Batu ametrine tersebut didapat dari tambang bernama Anahi yang ia terima sebagai mahar ketika ia menikah dengan seorang putri dari suku asli Ayoreos atau Aureiros bernama Anakha di Bolivia. Konon ketika putri tersebut ingin ikut pulang ke Spanyol bersama Don Felipe, ia dibunuh oleh anggota sukunya yang merasa marah karena keinginan untuk meninggalkan tanah airnya dianggap sebagai tanda ketidaksetiaan pada sukunya. 
Warna ganda pada batu ametrine ini melambangkan kesetiaan ganda dari Putri Anakha tersebut terhadap suami dan sukunya. Walaupun demikian catatan geologi modern mencatat bahwa batu ametrine baru mulai dibawa ke pasar pada tahun 1970an, sehingga batu berwarna ganda ini juga memiliki catatan sejarah ganda. Batu ametrine adalah batu kelahiran untuk zodiac Libra.

sejarah dan asal usul batu permata dan batu mulia

Sejarah Dan Asal Usul Batu Permata, Batu Mulia
Batu mulia telah dikenal sejak zaman kuno. Manusia purba menghargai keindahan di alam, seperti buah-buahan berwarna, kerang yang menarik, kerikil berwarna cerah, dll, dan digunakan oleh mereka untuk perhiasan pribadi. Negara-negara di belahan timur adalah yang pertama untuk menggunakan batu mulia atau permata, diperkirakan sekitar 100000-75.000 SM.
Ada banyak keadaan yang menunjuk ke India sebagai tempat kelahiran mereka. diSebutkan india itu terbuat dari permata dan perhiasan dalam tulisan-tulisan Hindu yang paling awal. Veda memiliki referensi ke tempat-tempat yang diterangi oleh rubi dan berlian. Batu mulia memainkan bagian yang sangat menonjol dalam mitologi Hindu, dalam tradisi, puisi dan legendanya.
Dalam dua epos besar mereka, Ramayana dan Mahabharata, raja dan rakyat dikatakan telah menghiasi diri dengan batu dan mutiara. Bangsa phoenician membawa batu mulia dan permata ke Mesir dan Yunani dari Timur tersebut.
India dan Burma adalah rumah bagi banyak batu permata dan telah ada perdagangan antara India dan Eropa pada batu permata. Zamrud dikatakan telah dikenal sejak2000-1800 SM, safir dan ruby ​​600-500 SM dan berlian sejak 480 SM.
Penambangan batu permata mungkin merupakan bentuk tertua dari pertambangan. Manusia primitif dikatakan telah mengenal 18 jenis permata dan batu hias sebelum mereka tahu jenis-jenis logam. Pada awalnya permata dicari pada kerikil sungai dan sisa-sisa galian, tetapi pada tahun 3400 SM tambang turquois di Semenanjung Sinai dioperasikan. Ini mungkin perusahaan manusia pertama dalam pertambangan batu keras. Tambang lapis lazuli di Afghanistan mungkin sama-sama tua. Tambang zamrud Mesir di pantai laut merah yang dioperasikan sekitar tahun 1925 SM.penggalian berlian dari India dan tambang safir-ruby srilangka beroperasi sekitar tahun 800-600 SM. Brasil menjadi terkenal dalam pertambangan berlian pada tahun 1725 yang pada gilirannya digantikan oleh Afrika Selatan pada tahun 1870.pusat-pusat perdagangan dunia dalam hal permata sebagaimana yang diketahui oleh orang-orang eropa yakni Babilonia, Alexandria, Roma, Venesia dan Amsterdam, dan sekarang London, Paris, Antwerp, Amsterdam dan New York. Akan tetapi Perang Dunia II telah menyebabkan gangguan meluas di Eropa.
Batu mulia merupakan salah satu komoditas yang paling berharga dan kompak, yang memiliki tren kenaikan nilai dalam jangka waktu yang lama. Kekayaan besar dapat terkonsentrasi dalam paket kecil sebuah batu. Sejak masyarakat menikmati pasar internasional, batu mulia menjabat sebagai bentuk investasi selama berabad-abad. Hal ini telah diibaratkan sebagai pertumbuhan kekayaan keluarga dari beberapa pemeluk Hindu. Kecenderungan yang sama juga berlaku di Barat di mana kekayaan mudah disembunyikan atau mudah diangkut dalam hal terjadi gangguan ketenangan politik. Selama perang baru-baru ini telah terjadi kecenderungan besar untuk berinvestasi pada batu mulia, dan perdagangan permata memiliki saat gemilang. Batu mulia juga telah menyebabkan eksplorasi dan perjalanan dari pedagang permata serta membentuk sumber informasi yang bermanfaat mengenai Timur ke Eropa di abad pertengahan.
Batu mulia dianggap sebagai ‘bunga dari Kerajaan Mineral’. Mereka adalah mineral dengan beberapa pengecualian seperti mutiara, karang dan gading yang merupakan produk hewani, amber dan jet dari bahan nabati. material permata atau batu mulia merupakan mineral yang dibedakan dengan tingkat kekerasan mereka, yang memungkinkan mereka untuk dipakai sebagai perhiasan pribadi tanpa kerusakan, dan dengan warna dan kilau yang membuat mereka menarik. Kualitas ini mungkin bisa didapat di beberapa mineral, beberapa di antaranya tidak bisa disebut ‘berharga’, namun dapat disebut ‘semi mulia’. Batu mulia adalah mereka yang benar-benar langka dan sulit untuk mendapatkan.
Ini hanya definisi sederhana. Ruby dan zamrud sekarang langka dan sulit diperoleh dan karenanya dianggap sebagai batu mulia peringkat pertama. Tetapi jika ada persediaan besar dan jika amethyst yang menjadi langka, maka amethyst yang akan menjadi berharga sehingga menyebabkan pertukaran pangkat. Sekali lagi argumen ini ditentang oleh berlian. Persediaan besar dari berlian telah ditemukan dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi pasar dikendalikan oleh kombinasi yang kuat, saham besar yang ada di cadangan, dan peringkat sebagai batu mulia dengan harga tinggi tetap bertahan, tentu saja oleh sifat intrinsik